Letaknya di Kepulauan Karibia, sekitar dua jam dari Cartagena, Kolombia. Dengan luas wilayah 0,012 kilometer persegi, kota mungil ini dihuni oleh 1.200 orang. Banyak yang bilang, Santa Cruz del Islote empat kali lebih pada daripada kota Manhattan.
Dilansir News.com.au, Santa Cruz del Islote ditemukan oleh sekelompok nelayan sekitar 150 tahun yang lalu. Saat itu, para nelayan merasa sangat nyaman karena di wilayah tersebut tak ada nyamuk.
Saat ini, di sana telah ada 90 rumah, 2 toko, restoran, dan sebuah sekolah. Ruang kosong di pulau tersebut juga sangat terbatas. Banyak rumah yang dibangun di atas air. Kabarnya, satu-satunya ruang kosong di Santa Cruz del Islote hanyalah sebuah halaman yang berukuran setengah lapangan tenis.
Mayoritas penduduk Santa Cruz del Islote bekerja di pulau-pulau sekitar. Kehidupan di sana digambarkan sangat damai. Sampai-sampai, pintu rumah tak ada yang terkunci.
Sayangnya, di sana tak ada dokter, saluran air minum, sistem pembuangan limbah, dan aliran listrik pun hanya menyala 5 jam sehari. Untuk kebutuhan air bersih, masyarakat Santa Cruz del Islote mengandalkan pasokan air dari Angkatan Laut yang berkunjung tiga minggu sekali.
Dikatakan Juvenal Julio (66), hidup di Santa Cruz del Islote sangat tenang dan menyenangkan. “Kami tak mengalami kekerasan, sehingga kami tak memerlukan polisi. Kami benar-benar menikmati hari-hari kami” tambah keturunan pendiri Islote ini kepada Toronto Star.
Kendati tak ada polisi, namun kota tersebut memiliki penjaga keamanan yang ditempatkan di sekolah. Ya, hal tersebut wajib menurut hukum Kolombia. Sementara jika ada penduduk yang meninggal dunia, jenazahnya akan dimakamkan di pulau tetangga terdekat.
Gimana, masih bilang Jakarta sumpek?
EmoticonEmoticon